
Enrique Dustin
SENTUL CITY, BOGOR 25 TAHUN

Awal Perjalanan
enrique dustin
Enrique menemukan passion-nya dalam dunia kebugaran sejak usia 13 tahun, meski kecintaannya pada olahraga telah dimulai jauh sebelumnya—di usia 5-6 tahun, ia aktif bermain tenis sebelum akhirnya terinspirasi oleh sang ayah untuk serius menjajal dunia angkat beban. "Ada rasa kecanduan saat melihat progres tubuh yang terbentuk. Itu yang membuat aku terus kembali ke gym," ungkapnya tentang motivasi di balik disiplinnya.
Di masa SMP, perjalanannya tidak mulus. Usianya yang masih belia membuatnya kerap menjadi sasaran bully karena dianggap "terlalu muda" untuk memiliki tubuh berotot. Bahkan, pencapaiannya—hasil konsistensi gym selama 5 tahun—sempat diragukan oleh orang sekitar tentang genetik (kealamian) fisiknya. Namun, Enrique memilih memaknai skeptisisme itu sebagai pujian terselubung. Keyakinannya akhirnya terbayar ketika ia menaklukkan keraguan itu dengan menyabet gelar juara di ajang Muscle Mania Singapura, membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras tak bisa dikalahkan oleh stigma.

transformasi
enrique dustin
Titik balik terbesar Enrique terjadi saat mengikuti kompetisi pertamanya. Di sana, ia tersadar dan merasa tertampar dengan keras bahwa memiliki badan bagus hanyalah langkah awal—di panggung itu, ia bersaing dengan puluhan atlet berbakat dan banyak dari mereka memiliki badan bagus membuatnya "merasa kecil, tapi sekaligus termotivasi untuk tidak cepat puas." Pengalaman itu menghapus sisa-sisa keangkuhan dalam dirinya. Ia mulai berbenah dari proses meal preparation yang ia jalani—memilih, menakar, dan memasak setiap makanan dengan presisi—ternyata bukan sekadar ritual fisik, melainkan latihan mental yang mengajari arti konsistensi dan kesabaran.
Kekalahan di kompetisi debut sempat menyisakan luka. "Saya down, tapi hanya satu malam. Besoknya, saya bangun dan tanya diri: apa yang kurang dari persiapan saya?" ujarnya. Alih-alih terpuruk, ia menjadikan kegagalan itu sebagai bahan bakar untuk berlatih lebih keras, memperbaiki teknik latihan, dan merancang strategi nutrisi yang lebih matang. Keyakinannya tak goyah: "Kalah hari ini bukan berarti kalah selamanya. Saya tahu suatu saat, dengan persiapan ekstra dan matang, saya akan berdiri di podium itu."

KOLABORASI
DENGAN EVOLENE
Enrique juga mulai terlibat dalam berbagai acara promosi Evolene, di mana ia menjadi sosok inspiratif bagi para penggemar olahraga dan gaya hidup sehat di Indonesia. Dengan dedikasi dan konsistensi yang luar biasa.
Sebagai model sekaligus finalis Mister Supranational Indonesia 2019, Enrique Dustin telah menginspirasi dengan menjalani transformasi fisik yang luar biasa, dalam persiapannya untuk kompetisi di kategori Men’s Physique, dengan mealprep yang tepat selain dari realfood ia juga mengandalkan suplemen whey protein tambahan dari Evolene Isolene agar kebutuhan protein hariannya tercukupi selama program cutting.
Tak hanya itu, Creatine (Crevolene) juga menjadi bagian penting dari program latihannya, karena bisa membantu meningkatkan kekuatan dan daya tahan selama sesi latihan beban yang intens. Dengan kombinasi latihan disiplin dan dukungan nutrisi yang optimal, Enrique terus mendorong batas kemampuannya untuk tampil maksimal di setiap kompetisi.

Sumber Nutrisi Harian
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya sehari-hari, Enrique Dustin mengonsumsi makanan 5–6 kali sehari, dengan selalu mengutamakan asupan protein dari sumber makanan alami (real food). Protein utamanya berasal dari dada ayam, ikan salmon, steak, serta putih telur yang menjadi bagian penting dalam pola makannya.
Untuk sumber karbohidrat, Enrique memilih kentang, ubi Cilembu, dan nasi sebagai bahan bakar energi tambahannya. Sementara itu, kebutuhan seratnya dipenuhi dengan mengonsumsi sayuran seperti brokoli dan lettuce, yang membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menjaga keseimbangan nutrisi.
Di momen-momen tertentu, ketika asupan protein hariannya dirasa kurang atau ia tidak sempat menyiapkan makanan (meal prep), Enrique mengandalkan suplemen whey protein tambahan dari produk Evowhey dan Evogreen. Kedua produk ini dipilih karena memiliki rasa yang enak dan kemasan sachet yang praktis untuk dikonsumsi kapan saja, serta didukung dengan kualitas kandungan yang baik sesuai klaim pada label kemasan.
Selain itu, ia juga rutin mengonsumsi suplemen tambahan lain seperti vitamin D, vitamin C, zinc, dan pre-workout untuk menjaga imunitas serta daya tahan tubuh. Suplemen ini juga berperan penting dalam menjaga performa latihan agar tetap optimal, menghindari rasa lelah yang bisa menyebabkan penurunan intensitas saat latihan.
Ketika mengalami Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) akibat latihan intens, Enrique mengandalkan suplemen BCAA untuk mempercepat pemulihan otot dari rasa pegal dan nyeri. Dengan jadwal latihan yang bisa mencapai dua sesi per hari, BCAA menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung proses pemulihan dan pertumbuhan ototnya agar tidak terkikis.

Filosofi Hidup Enrique Dustin