Umumnya kita sering mendengar kalau mereka yang berat badannya kelebihan tidaklah sehat, bahkan kondisi tersebut memiliki resiko terkena serangan jantung yang lebih tinggi. Namun bagaimana jika sebaliknya? Apakah orang yang kekurangan berat badan alias terlalu kurus itu sehat?
Berdasarkan beberapa sumber yang dapat dipercaya, ternyata orang yang terlalu kurus justru lebih tidak sehat dibandingkan dengan orang gemuk atau kelebihan berat badan. Berikut adalah beberapa efek buruk terhadap tubuh jika berat badan kamu terlalu kurus!
- Arthritis & gangguan jantung
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Mayo Clinic, perempuan berbadan terlalu kurus lebih rentan terkena serangan jantung 3 kali lebih besar, terutama ketika mencapai usia 42 tahun ke atas. Hal ini disebabkan oleh jumlah lemak terlalu sedikit pada persendian dapat memicu radang sendi atau arthritis. Kondisi inilah yang menjadi penyebab tersumbatnya pembuluh darah yang mengarah ke jantung.
- Tulang patah
Lemak bisa dianalogikan seperti bahan bakar utaman dalam pembentukan esterogen yang merupakan hormon seks perempuan untuk menjaga kesehatan tulang. Jika lemak tubuh sedikit, maka makin sedikit pula esterogen yang dihasilkan sehingga tulang menjadi lebih rentan rapuh.
- Depresi
Pada laki-laki, memiliki badan kurus atau pun terlalu gemuk keduanya sama-sama meningkatkan resiko depresi hingga keinginan mengakhiri hidup sebesar 12%. Menurut penelitian yang dilakukan American Journal Of Epidemiology, terlalu kurus maupun terlalu gemuk akan menyebabkan produksi serotonin yang merupakan hormon perasaan senang terus berkurang.
- Keguguran
Penelitian juga dilakukan di London School of Hygiene & Tropical Medicine, yang menunjukkan bahwa perempuan yang terlalu kurus beresiko mengalami keguguran hingga 72% lebih besar, terutama saat trimester pertama. Kondisi tubuh yang terlalu kurus juga bisa menyebabkan perempuan rentan mengalami mual muntah ketika hamil muda, atau lebih dikenal dengan istilah morning sickness.
- Kualitas sperma berkurang
Indeks massa tubuh yang jauh dari kata ‘ideal’ dapat memengaruhi hormon dalam tubuh pada pria. Akibatnya, produksi sel sperma pria menjadi terganggu serta lebih sulit saat membuahi sel telur dikarenakan tingkat kepekatannya menurun.
- Anoreksia
Penderita anoreksia memiliki salah satu ciri, yaitu tubuh yang terlalu kurus. Anoreksia sendiri merupakan gangguan pada pola makan sehingga terjadi pembatasan penyerapan nutrisi makanan yang masuk ke dalam tubuh. Gangguan pola makan ini juga mengakibatkan tubuh kehilangan berat badan yang cukup signifikan dan membuat tubuh sangat kurus.
- Jika kecelakaan
Kecelakaan di jalan tentu bisa saja menewaskan siapapun tanpa melirik berat badan. Akan tetapi, kelebihan lemak pada perempuan ternyata bisa menjadi airbag alami yang berguna sebagai pengaman ekstra saat terjadi benturan keras. Wisconsin Medical College melalui penelitiannya menunjukkan bahwa perempuan kurus lebih banyak menjadi korban tewas saat terjadi kecelakaan dibandingkan perempuan gemuk.
Menimbang poin-poin diatas, tentunya sebagian orang akan sadar resiko badan terlalu kurus dan mesti mulai memikirkan tentang cara menambah berat badan. Diantaranya adalah mengkonsumsi suplemen penambah berat badan, mengikuti program penggemukan badan, hingga konsultasi ke pusat kebugaran maupun dokter.
Apakah Suplemen Penambah Berat Badan Aman Untuk Dikonsumsi?
Tentu saja, dengan pengaturan serta olahraga yang tepat pastinya akan membuat tubuh kamu lebih ideal dan berisi. Buat kamu yang ingin menambah berat badan serta otot kekar, salah satu produk suplemen brand lokal, Evolene Evo Mass mungkin bisa menjadi pilihan tepat.
Dengan fungsi utama sebagai suplemen peningkat berat badan dan massa otot, Evolene Evo Mass pun hadir dengan kualitas terbaik serta harganya lebih terjangkau. Kandungan karbohidrat kompleks, protein, serta kalori tinggi yang terdapat pada suplemen ini dijamin membuat hasil latihan kamu jauh lebih sempurna.
Sudah Makan Banyak, Tapi Berat Badan Tak Kunjung Bertambah, Kenapa?
Tidak sedikit orang kebingungan karena mereka sudah menambah porsi makan untuk menambah massa tubuhnya, namun tak kunjung berubah. Hal ini memang kerap terjadi dan dialami sebagian orang karena beberapa alasan. Simak ulasan berkut ini!
- Olahraga terlalu berlebihan
kamu sudah makan banyak tapi tetap kurus? Hal ini mungkin disebabkan karena rutinitas olahraga kamu yang terbilang cukup keras. Meski kamu mendapatkan banyak asupan makanan, namun terus-menerus melakukan olahraga berintensitas tinggi, maka jangan heran kalau kamu tetap kurus. Tubuh tidak akan memiliki kalori cadangan karena dipakai untuk bahan bakar energi saat olahraga.
- Pola makan tidak tepat
Pola makan yang kurang baik sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan. Padahal, kebiasaan ini juga bisa berdampak pada angka timbangan yang stagnan, hingga berat badan berkurang. Penyebabnya adalah makanan yang dikonsumsi tidak memiliki cukup atau nutrisi lainnya seperti lemak dan karbohidrat. Pola makan yang tidak tepat pun berperan cukup besar dalam kasus ini.
- Faktor genetik
Faktor genetik atau keturunan juga bisa membuat seseorang memiliki sistem kekebalan daya tubuh atau metabolisme yang lebih cepat. Metabolisme tentunya berperan penting untuk membakar kalori di dalam tubuh. Hal tersebut menjadikan seseorang tetap kurus meski jumlah makanan yang dikonsumsi terbilang sangat banyak.
Benarkan Terkena Suatu Penyakit Menyebabkan Berat Badan Turun?
Berat badan merupakan salah satu hal yang bisa menilai sehat atau tidaknya seseorang. Bahkan berat badan juga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator tentang status gizi seseorang. Oleh sebab itu, jangan pernah meremehkan naik turunnya berat badan secara tiba-tiba.
Kalau belakangan ini kamu mengalami penurunan berat mencapai 5% dari berat badan sebelumnya dalam rentang waktu 6 bulan terakhir, sebaiknya kamu konsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan. Mengapa demikian? Kondisi tersebut kemungkinan besar menunjukkan bahwa kondisi medis kamu sedang dalam masalah kesehatan. Berikut ini adalah kondisi medis yang bisa menyebabkan berat badan kamu turun secara drastis.
- Kanker
Ketika sel kanker mulai tumbuh pada jaringan tubuh, sel kanker akan merusak serta memakan semua asupan nutrisi yang seharusnya diterima jaringan tersebut. Makin cepat pertumbuhan sel kanker, semakin banyak pula nutrisi yang dibutuhkan sel kanker. Inilah sebabnya pasien kanker yang tak melakukan pengobatan kerap mengalami kekurangan berat badan secara singkat serta tidak dapat menambah berat badannya kembali.
- Malnutrisi
Malnutrisi merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kekurangan gizi. Jika kamu tak memperhatikan pengaturan serta pemilihan makanan, kamu bisa saja mengalami malnutrisi. Kondisi ini terjadi saat tubuh tak bisa menyerap beberapa zat gizi tertentu yang masuk ke dalam tubuh. Penyebabnya bisa dari berbagai hal, misalnya pola makan tak sehat, gangguan sistem pencernaan, hingga seseorang yang baru saja melakukan operasi.
- Gangguan kelenjar tiroid
Biasanya, hipertiroidisme dan hipotiroidisme merupakan gangguan kelenjar tiroid yang paling banyak ditemui. Hipertiroidisme sendiri merupakan kondisi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif sehingga hormon tiroksin yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Jika hormon tiroksin terlalu banyak, kecepatan metabolisme akan terganggu dan mengakibatkan menurunnya berat badan.
Sementara itu, hipotiroidisme adalah kebalikannya yaitu dimana kelenjar tiroid tidak bekerja dengan baik. Hal ini menyebabkan produksi hormon tiroksin sedikit dan berdampak pada penurunan berat badan secara signifikan.